Pages

Jumat, 19 Oktober 2012

Solusi Alternatif Untuk Mencegah Tejadinya Tawuran


            Dunia pendidikan kita lagi-lagi dinodai dengan aksi tawuran yang memakan korban jiwa. Aksi yang dipicu masalah sepele ini seharusnya tidak perlu terjadi, dan di lakukan oleh kalangan terpelajar. Tawuran bisa dibilang sebagai tindakan kriminal karena saat ini para pelaku tawuran tidak segan – segan membawa senjata tajam yang digunakan untuk melukai lawan.
Di kota besar seperti Jakarta, tawuran sering sekali terjadi, terutama pada kalangan pelajar. Pada tahun 1992 tercatat 157 kasus perkelahian pelajar di Jakarta. Tahun 1994 menigkat menjadi 183 kasus dengan menewaskan 10 pelajar. Tahun 1995 terdapat 194 kasus dengan korban meninggal 13 pelajar dan 2 anggota masyarakat lain. Tahun1998 ada 230 kasus yang menewaskan 15 pelajar serta 2 anggota polri, dan tahun berikutnya korban meningkat dengan 37 korban tewas. Terlihat dari tahun ketahun jumlah perkelahian dan korban cenderung menigkat. Berikut adalah solusi alternatif untuk mengurangi angka tawuran di Indonesia dan semoga tawuran yang seperti ini tidak terjadi lagi.

  • Memberikan informasi kepada setiap kalangan terutama kalangan pelajar atas dampak tawuran yang tidak hanya bisa merugikan orang lain tapi juga dapat merugikan diri sendiri. 

  • Pihak sekolah harus bisa menghilangkan sikap senioritas disekolahnya, agar tidak tercipta hasutan-hasutan yang kurang baik bagi adik kelasnya.

  •  Pihak kepolisian harus bisa memberikan sanksi yang tegas bagi pelajar yang melakukan tawuran karena sudah melakukan tindakan yang termasuk criminal. Yang pasti dapat memberikan efek jera kepada para pelaku tawuran.

  •  Teman-teman palajar pun harus sering mengingatkan temannya yang lain jika tawuran itu adalah perilaku tidak terpuji.
\
  • Sebaiknya para pelajar menyibukan diri dengan hal-hal positif dibandingkan dengan melakukan tawuran. Karena kekutan tidak selalu bisa menyelesaikan masalah. Lebih baik merasa hebat dengan prestasi dibandingkan berkelahi untuk menjadi jagoan.

  •  Keluarga seharusnya juga bisa lebih memantau sikap anak-anak nya di sekolah maupun saat bersama temannya. Kadang sikap keras atau manja dari keluarga membawa dampak kurang baik bagi anak tersebut. Semua bisa dicegah dengan penanaman ilmu rohani sejak kecil, agar anak bisa menilai mana perilaku yang baik dan yang tidak. 

  • Mengubah mindset para pelajar yaitu adanya program mengubah mindset para pelajar dari perilaku pro-tawuran menjadi perilaku anti-tawuran. Perlu, program latihan pengendalian emosi dan semacamnya. Untuk itu, dibutuhkan pencerahan-pencerahan psikologis yang langsung menyentuh kejiwaan para pelajar. Tentu, harus dilakukan oleh pihak yang mempunyai keahlian untuk itu.

Penyesalan selalu datang terlambat guys. Sebelum kalian tawuran, sebaiknya kalian memikirkan lagi dampak yang akan ditimbulkan karena perbuatan kalian tersebut. Mulai dari dampak kepada diri kalian sendiri saat ini misalnay di keluarkan dari sekolah, atau membuat malu keluarga, juga dampak bagi kalian di masa depan misalnya tidak masuk PTN atau PTS atau bekerja karena punya catatan buruk di kepolisian. “Tawuran NO Prestasi YES!!!”

Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar