Pages

Senin, 07 Mei 2012

STRUKTUR PASAR


Pengertian Pasar
Pasar adalah suatu tempat pertemuan antara penjual dengan pembeli dimana terjadi transaksi barang dan jasa.

Bentuk-Bentuk Pasar
Setiap perusahaan selalu berkeinginan untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya, jadi tujuan utama bagi setiap perusahaan adalah mendapatkan keuntungan dan bila harus merugipun dia harus dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut dengan resiko kerugian yang sekecil-kecilnya, kalau memang tidak memungkinkan untuk memperoleh kondisi Break even point.
Maksudnya masalah ongkos produksi dan penerimaan/pendapatan sangat menentukan bagi setiap perusahaan dalam membuat kebijaksanaan produksi serta menetapkan harga jual hasil produksi, karena profit diperoleh sebagai hasil pengurangan pendapatan dengan biaya/ongkos produksi, dengan rumusan :

 = TR – TC atau     = R – C

Pendapatan/penerimaan (R) berarti berhadapan dengan beberapa masalah lainnya, yaitu tentang Struktur Pasar, karena pasar dapat memberikan situasi yang berbeda dalam penerimaan perusahaan.
Perbedaan struktur pasar tersebut ditentukan oleh karakteristik pasar itu sendiri, seperti keadaan pembeli dan penjual, keadaan produksi, pengetahuan pembeli dan kemudahan keluar masuk pasar bagi produsen dan konsumen.

Para ahli Ekonomi membedakan empat Model Pasar, yaitu :

1)     Pasar persaingan sempurna (Perfect Competition Market). Bentuk dari pasar pada pasar persaingan sempurna ini adalah Pasar persaingan Murni (Pure Perfect Competition).

2)     Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition Market). Bentuk pasar persaingan tidak sempurna terbagi tiga, yaitu :

a)     Pasar Monopoli murni (Pure monopoly),
b)     Monopoli (Monopolistic Competition),
c)     Oligipoli / Duopoli (oligipoly).
d)     Monopsoni

Karakteristik Pasar
1)     Ciri – ciri Pasar Persaingan Murni (Pure Competition):
  1. Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak di pasar.
  2. Masing-masing pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna tentang harga dan kualitas barang.
  3. Produk yang dijual bersifat Homogeneous, artinya sulit membedakan produk yang sama dari berbagai produsen.
  4. Pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar.
  5. Setiap penjual adalah price taker, artinya penjual tidak dapat/tidak sanggup mempengaruhi harga dipasar, karena merupakan unit terkecil.
2)     Ciri – ciri Pasar Monopoli Murni (Pure Monopoly):
  1. Dipasar hanya ada satu produsen dan satu industri atau perusahaan yang monopoli yang memiliki pembeli yang sangat banyak.
  2. Produsen menjual hasil produksi yang tidak memiliki barang pengganti / substitusi.
  3. Produsen diberi perlindungan dan kemudahan keluar masuk pasar.
  4. Setiap penjual adalah price seacher, artinya penjual dapat mengontrol/mempengaruhi harga dan menentukan tingkat harga yang menguntungkan bagi dia.
3)     Ciri-ciri Monopolisitic Competition:
  1. Ada beberapa penjual di pasar.
  2. Para penjual menjual hasil produksi yang berbeda.
  3. Bebas dan mudah keluar masuk pasar bagi perusahaan baru.
  4. Penjual memiliki tingkat pengontrolan yang terbatas terhadap harga, tetapi masih tetap merupakan price seacher.
4)     Oligopoli
  1. Terdapat sedikit penjual dan banyak pembeli.
  2. Produsen/penjual mungkin memproduksi barang yang sejenis atau berbeda-beda.
  3. Cukup memiliki kebebesan keluar masuk pasar.
  4. Penjual adalah price seacher.


(Sumber:  http://faizulmubarak.wordpress.com/2009/11/04/bab-iv-struktur-ongkos-penerimaan-dan-pasar/)

Sabtu, 05 Mei 2012

ONGKOS DAN PENERIMAAN


Pengertian dan Jenis Ongkos Produksi
Ongkos produksi secara umum dapat dinyatakan yaitu segala biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Selain pengertian tersebut, ada 2 macam pengertian ongkos, yaitu :
1)     Economic Cost, yaitu ongkos yang dikeluarkan atas penggunaan semua faktor produksi untuk menghasilkan output tertentu;
2)     Accounting Cost, pengertiannya sama dengan economic cost, namun ongkosnya dinyatakan secara tegas dalam pembukuan, sehingga ada istilah :
(a)    Explicit cost, yaitu ongkos-ongkos yang tercatat atau terlihat jelas dalam pembukuan.
(b)   Implicit cost, yaitu ongkos produksi yang tidak terlihat dalam pembukuan.
Ditinjau dari sudut waktu, ongkos dapat dibedakan menjadi :
  1. Ongkos Jangka Pendek.
  2. Ongkos Jangka Panjang.
 Jenis-jenis Ongkos Produksi
Ongkos produksi dapat dibagi ke dalam 5 macam :
1)     Biaya Tetap (Fixed Cost : FC), yaitu balas jasa dari pemakaian faktor produksi tetap (fixed factor), yaitu biaya yang dikeluarkan tehadap penggunaan faktor produksi yang tetap dimana besar kecilnya biaya ini tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya output yang dihasilkan.
2)     Biaya tidak tetap (Variabel cost : VC), yaitu merupakan biaya yang dikeluarkan sebagai balas jasa atas pemakaian variabel faktor, yang besar kecilnya dipengaruhi langsung oleh besar kecilnya output.
3)     Biaya Total (Total cost : TC), yaitu merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.
4)     Biaya Rata-rata (Avarage Cost : AC), yaitu merupakan ongkos persatu satuan output; baik untuk biaya rata-rata tetap (avarage fixed cost) dan biaya rata-rata variabel (avarage variable cost) dan rata-rata total (avarage total cost), diperoleh dengan jalan membagi biaya Total dengan jumlah output yang dihasilkan.
5)     Biaya Marginal (Marginal cost : MC), yaitu merupakan biaya tambahan yang diakibatkan dari penambahan satu-satuan unit output.
6)     Biaya Tetap Rata-Rata (Avarage fixed cost : AFC), biaya hasil bagi biaya tetap dengan jumlah yang dihasilkan.
7)     Biaya Variabel Rata-Rata (Avarage Variable cost : AVC), diperoleh dengan jalan membagi biaya variabel dengan jumlah produk yang dihasilkan.
Secara sederhana pengertian diatas dapat ditulis sebagai berikut :
TC = FC + VC AFC = FC : Q             MC = TC1 – TCO
                  AVC = VC : Q                   ATC = TC : Q
Contoh :
Data jumlah output dan ongkos produksi
Q
VC
FC
TC
MC
AVC
AFC
ATC
0
0
4
4
-
0
-
-
1
10
4
14
10
10
4
14
2
16
4
20
6
8
2
10
3
24
4
28
8
8
1, 33
9, 33
4
34
4
38
10
8, 5
1
9, 5
5
46
4
50
12
9, 2
0, 8
10
6
60
4
64
14
10
0, 67
10, 67

Bentuk kurva ongkos dari table diatas dalam waktu yang pendek

Ongkos Jangka Panjang
Ciri dasar dari jangka waktu panjang (Long Run) adalah dimana pengusaha tidak memiliki ongkos tetap, semua ongkos adalah merupakan variabel cost/berubah atau tidak tetap, karena semua faktor produksi bersifat variabel faktor tidak ada yang bersifat fixed factor dalam jangka waktu panjang.
The long run avarage cost curve (LRAC) adalah suatu kurva yang memperlihatkan ongkos rata-rata minimum dari masing-masing tingkat output. 

Pengertian dan Jenis Penerimaan

Pengertian Penerimaan
Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).
Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya.
Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau
TR = Q x P

 Jenis-jenis Penerimaan
1)     Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan.
Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar merupakan suatu yang tidak bisa dipengaruhi, maka penerimaan mereka naik sebanding dengan jumlah barang yang dijual.
Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena setiap perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mulanya TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).
2)     Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
3)     Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output.

Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal.
Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :
  1. Positif;
  2. Sama dengan nol;
  3. Negatif.
Bentuk matematis secara sederhana dapat ditulis :
TR = P x Q
P x Q
AR = TR : Q atau                    = P
   Q
dTR
MR =               = TRn – TRn-1
dQ


Dalam bentuk tabel dapat diperlihat sebagai contoh berikut :
  1. Untuk kasus harga tetap/kurva permintaan mendatar.
  
Data jumlah Produksi, ongkos dan Penerimaan Produksi.

Q
AR = P
TR
TC
AC= TC/Q
II
MR
MC
0
100
0
145
-
-145
-
-
1
100
100
175
175
-75
100
30
2
100
200
200
100
0
100
25
3
100
300
220
75,3
80
100
20
4
100
400
250
62,5
150
100
30
5
100
500
300
60
200
100
50
6
100
600
370
61,6
230
100
70
7
100
700
460
65,7
240
100
90
8
100
800
570
71,3
230
100
110

Gambar dari tabel diatas dapat digambarkan dengan dua cara :
(1)  Marginal analysis dan
(2)  Total analysis


(sumber: http://faizulmubarak.wordpress.com/2009/11/04/bab-iv-struktur-ongkos-penerimaan-dan-pasar/)