Pages

Minggu, 29 April 2012

PERILAKU PRODUSEN


Produsen adalah orang yang menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang agar dapat memenuhi kebutuhan. Sedangkan produksi adalah usaha yang dilakukan/ kegiatan dari produsen itu sendiri. Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.
1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :
  • Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
  • Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor produksi turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian.
 Produksi Optimal
Produksi optimal dihubungkan dengan penggunaan faktor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi ini dicapai saat tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksi output lain.
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimalkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :
1.   Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2.  Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3.   Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
Penentuan Volume Produksi yang Optimal
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :
1. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
2. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar bila rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
1. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
2. Biaya modal (opportunity cost of capital)
3. Biaya keuangan
4. Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
5. Biaya asuransi persediaan
6. Biaya pajak persediaan
7. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
8. Biaya penanganan persediaan
9. Dan lain-lain.

http://hertoniraditya.wordpress.com/2012/03/21/perilaku-produsen/


Rabu, 25 April 2012

Perilaku Konsumen


Perilaku konsumen adalah kegaiatan seseorang yang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasar tentang pembuatan keputusan pembelian. Untuk barang berharga bernilai jual rendah, pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan mudah. Sedangkan untuk barang berharga dengan nilai jual yang tinggi maka pengambilan keputusan yang dilakukan akan dipertimbangkan dengan matang.
                Dengan mengetahui perilaku konsumen saat ini dapat membantu perusahaan dalam merancang strategi pemasaran agar produk yang akan di jual dapat diminati oleh konsumen. Dengen mengetahui perilaku konsumen juga, pembuat keputusan dapat memberikan kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Selain itu dalam hal pemasaran sosial, yaitu penyebaran ide kepada konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
Ada beberapa hal yang mendasari seseorang mengambil keputusan pembelian, yaitu:
1.         Pengenalan masalah (problem recognition), dengan pengenalan masalah dapat mempermudah  konsumen dalam memilih barang yg dibutuhkan untuk menyelesaikan masalahnya tersebut.
2.       Pencarian informasi (information source), setelah konsumen mengetahui masalahnya maka konsumen tersebut akan mencari informasi yang akan membantunya dalam menyelesaikan masalahnya.
3.       Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation), setelah mengumpulkan informasi, konsumen akan mengevaluasi alternative yang ada untuk membantu mengatasi masalahnya.
4.       Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5.       Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian.  Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.

Faktor-faktor yang memengaruhi
Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
  1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
  2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
  3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
  4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen

Sabtu, 07 April 2012

PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Pada ilmu ekonomi ada dua hal yang tidak dapat dipisahkan, yaitu permintaan (demand) dan penawaran (supply). Yang pertama akan di bahas adalah permintaan.
Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada periode tertentu. Setiap orang memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda-beda.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi kebutuhan seseorang.
  1. Harga
  2. Pendapatan
  3. Harga barang lain yang berkaitan
  4. Selera konsumen
  5. Perkiraan
Ada pula hukum permintaan. Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat.
Dengan demikian hukum permintaan berbunyi: “bila harga naik, jumlah barang yang diminta akan turun. Bila harga turun, jumlah barang yang diminta akan naik”. Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
 
Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual. Berikut kita lihat faktor-faktor apa sajakah yang menentukan jumlah penawaran.
A. Faktor – faktor yang mempengaruhi Penawaran :
  1. Harga
  2. Teknik produksi
  3. Harga sumber produksi
  4. Perkiraan
B. Hukum Penawaran
Dapat di simpulkan, semakin tinggi harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi: “bila harga naik, jumlah barang yang ditawarkan juga akan naik. Sedangkan bila harga turun, jumlah barang yang di tawarkan juga akan turun”. Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).

3. Penentuan Harga Keseimbangan (ekuilibrium)
Pada pembahasan di atas telah diuraikan bahwa permintaan adalah kegiatan ekonomi yang dilihat dari pihak konsumen, dan penawaran adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh produsen. Sifat dasar pembeli atau konsumen adalah selalu ingin mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkannya dengan harga serendah mungkin. Sedangkan sifat produsen selalu ingin menjual produk yang di butuhkan konsumen dengan harga setinggi mungkin.
Apabila kepentingan pembeli dan penjual tersebut bertemu di pasar, maka yang terjadi adalah negosiasi atau tawar menawar untuk mencapai kesepakatan harga. Jadi dapat kita katakan bahwa harga pasar ditentukan oleh kekuatan tawar menawar antara pembeli dan penjual.
Gambaran mengenai kekuatan permintaan dan penawaran ini dapat kita lihat pada kurva atau grafiknya. Kita tahu bahwa kurva permintaan mempunyai sifat kemiringan negatif, dan kurva penawaran memiliki kemiringan positif. Bila kurva ini digabungkan, maka kita akan mendapatkan satu titik potong. Titik potong antara kedua kurva inilah yang disebut dengan titik keseimbangan atau titik ekuilibrium. Pada titik ini keinginan penjual dan pembeli mencapai titik temu, sehingga kedua belah pihak memiliki sama-sama puas. Dengan kata lain titik ini menunjukkan harga pasar yang disepakati, yang disebut juga dengan harga keseimbangan atau harga ekuilibrium.
perhatikanlah bagaimana proses pembentukan harga keseimbangan melalui tabel dan grafik di bawah ini!

 
Contoh soal:

Permintaan beras di Jakarta ditunjukkan oleh persamaan Q = 90 – 3P, sedangkan penawarannya dicerminkan oleh persamaan Q = -110+7P. Harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan pasar durian di Jakarta adalah…
Jawab:
Keseimbangan terjadi pada saat Qd = Qs, Jadi
90 – 3P = -110 + 7P
7P + 3P = 110 + 90
10P = 200
P = 200 / 10
P = 20
Qs = -110 + 7(20)
Qs = -110 + 140
Qs = 30
Jadi Jumlah barang dan harga keseimbangan masing-masing adalah 30 dan 20.
Sumber : http://abib1080.wordpress.com/2011/03/20/pengertian-permintaan-dan-penawaran-di-dalam-ekonomi/