Pages

Selasa, 20 Desember 2011

Tugas TOU 1


Tugas Teori Organisasi UMUM 1
1.       Jelaskan konsep dari teori X dan Y ?
Teori prilaku adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang. Konsep teori X dan Y dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku The Human Side Enterprise di mana para manajer / pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai / karyawan yaitu teori x atau teori y.
A. Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
B. Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja.
Penelitian teori x dan y menghasilkan teori gaya kepemimpinan ohio state yang membagi kepemimpinan berdasarkan skala pertimbangan dan penciptaan struktur. Teori Z dapat anda baca di artikel lain di situs organisasi.org ini. Gunakan fasilitas pencarian yang ada untuk menemukan apa yang anda butuhkan.

2.       Apa yang dimaksud dengan teori manajemen ilmiah ?
Manajemen ilmiah
Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, pertama kali dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.” Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern.

3.       Coba jelaskan tentang teori matinya birokrasi ?
-Desentralisasi dan kepatuhan mulai diganti oleh desentralisasi dan demokratisasi
-          Pengaruh dari kekuasaan mulai digantikan oleh keahlian


Teori matinya birokrasi dikemukakan oleh Warren Bennis yang meyatakan bahwa kondisi saat ini menunjukkan bahwa bentuk organisasi yang ideal adalah adhocracy yang fleksibel. Adhocracy adalah jenis organisasi yang beroperasi dalam mode berlawanan dengan birokrasi. Istilah ini pertama kali dipopulerkan pada tahun 1970 oleh Alvin Toffler, dan sejak itu menjadi sering digunakan dalam teori manajemen organisasi selanjutnya dikembangkan oleh akademisi seperti Henry Mintzberg.

                                                                                                   Citra Sintiarahma(11110619)
                                                                                2 KA 05

Jumat, 03 Juni 2011

Manusia dan Kegelisahan



Menurutom Sigmund Freud, kecemasan dibagi menjadi tiga macam, yakni : kecemasan tentang kenyataan/obyektif; kecemasan neurotis, dan kecemasan moril.
Dari ketiga macam kecemasan tersebut sebenarnya tidak ada perbedaan dari segi jenisnya. Semuanya mempunyai satu sifat yang sama, yaitu tidak menyenangkan dari mereka yang mengalaminya. Mereka (tiga macam kecemasan) hanya berbeda dalam hubungan sumbernya. Kecemasan tentang kenyataan, sumber dari bahaya itu terletak dalam dunia luar. Kecemasan neurotis, ancaman terletak dalam pemilihan obyek secara naluriah dari id. Kecemasan moril, sumber ancaman adalah hati nurani dari super ego.
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadan dalam lingkungan seserang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahay dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada di dekat dengan benda- benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya. Misalnya, ketakuatn terhadap kegelapan muangkin merupakan pembawaan dari generasi sebelumnya.
Rasa ketakutan atau kecemasan ini lebih mudah diperoleh selama masih bayi atau kanak- kanak, karena organisme yang masih muda lemah dalam menghadapi bahaya- bahaya dari luar dan sering kali dikuasai oleh ketakutan egonya belum berkembang sampai titik, dimana organisme dapat menguasai rangsangan- rangsangan yang jumlahnya berlebihan. Bayi yang baru lahir dihujani rangsangan- rangsangan yang berlebihan dari luar, yang mana selama dalam kandungan mendapat lindungan, sehingga menyebabkan bayi tidak siap sama sekali. Selama tahun- tahun permulaan bayi, banyak menghadapi keadaan lain yang sulit untuk dihadapinya, bila dalam kemudian hari mengancam hidupnya sampai keadaan tak berbahaya, bayi akan mencetuskan keadaan cemasnya. Itulah sebabnya kita perlu melindungi anak yang masih kecil terhadap pengalaman- pengalaman traumatic (pengalaman kecemasan).
Kecemasan neurotis (saraf), ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Kecemasan neurotis dapat dibedakan dalam tiga bentuk:
1.     bentuk kecemasan yang berkisar dengan bebas dan menyesuaikan dirinya dengan segera pada keadaan lingkungan yang kira- kira cocok. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
2.     bentuk ketakutan yang tegang dan irasional (phobia). Sifat khusus dari pobia adalah bahwa, intensitit ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari objek yang ditakutkannya. Misalnya, seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah di analisis; ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon oleh ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk adiknya, sehingga ia mendapatkan hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet. Phobia juga dapat diperbesar leh kecemasan moril, oleh benda yang diinginkan tetapi ditakutkan adalah sesuatu yang mlanggar ideal dari super ego. Misalnya, seorang wanita mungkin merasakan suatu ketakutan irrasional untuk diperkosa karena sebenarnya ia ingin mendapatkan serangan seksual tapi super egonya memberontak terhadap keinginan ini. Ia takut terhadap hati nuraninya sendiri.
3.     reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa adanya provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seserang dari kecemasan neurotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id. Meskipun ego dan super ego melarangnya.

Kecemasan neurotis selalu berdasarkan kecemasan tentang kenyataan, dalam arti kata bahwa seseorang harus menghubungkan suatu tuntutan naluriah dengan bahaya dari luar sebelum ia belajar merasa takut terhadap naluri- nalurinya. Selama suatu peredaran naluriah tidak berakhir dengan suatu hukuman, orang tidak usah merasa takut terhadap cathexis byek dari naluri- naluri. Akan tetapi, karena perbuatan yang impulsif membawa seseorang kedalam suatu kesulitan, ia pun menyadari bagaimana berbahayanya naluri itu. Tamparan, pukulan dan lain- lain bentuk hukuman menunjukkan pada seoorang anak, bahwa pemuasan naluri secara impulsif menuju kepada suatu keadaan yang tidak menyenangkan. Anak akan mendapat kecemasan neurotis kalau ia dihukum karena bertindak secara impulsif.
Kecemasan moril, merupakan suatu perasaan bersalah atau malu dalam ego, yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan mengenai bahaya dari hati nurani. Hati nurani sebagai wakil di dalam tubuh dari kekuasaan orang tua mengancam untuk menghukum seseorang karena sesuatu perbuatan atau pikiran yang melanggar tujuan yang sempurana dari ego yang ideal yang diletakkan di dalam kepribadian oleh orang tua. Sebagaimana halnya.dengan kecemasan neurotis,sumber kecemasan moril terletak dalam struktur kepripadian,dan sebagaimana halnya dengan kecemasan neurotis,orang tidak dapat melepaskan diri dari perasaan bersalah dengan jalan melarikan diri dari padanya.
Kecemasan moril mempunyi ikatan yang erat dengn kecemasan neurtis,karena musuh-musuh utama dari super ego adalah pemilihan obyek dari id.Adalah suatu ironi dari penghidupan orang yang berakhlaq. Sebab dari pada ini ialah bahwa karena hanya berfikir untuk melakukan sesuatu yang buruk saja telah menjadikan orang yang berakhlaq merasa malu. Seseorang yang banyak melakukan penguasaan diri sudah pasti akan banyak memikirkan tentang godaan dari naluri-naluri,karena ia tidak menemukan Saluran yang lain untuk keinginan-keinginan nalurinya. Rang yang kurang berakhlaq tidak memiliki superego yang demikian kuatnya,sehingga ia tidak lebih mungkin merasakan gangguan dari hati nuraninya,kalau ia berfikir atau berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan kode moril.
Kecemasan adalah peringatan pada ego,bahwa ia berada dalam bahaya. Dalam hal kecemasan obyektif,jika seseorang tidak mengindahkan peringatan itu,sesuatu yang buruk akan terjadi pada dirinya. Dengan memberikan perhatian atas peringatanitu,seseorang mungkin dapat menghindarkan kecelakaan yang akan terjadi.baik dalam kecemasan neurotis maupun kecemasan,bahaya terletak di dunia luar dan juga bukan luka berupa sesuatu luka- luka badan atau kekurangan jasmaniah yangdi takutkan orang.
Perasaan bersalah pada hakekatnya mungkin menjadi demikian tidak tertahannya,sehingga orang yang bersalah dapat berbuat sesuatu untuk mengundang hukuman dari sumber di luar untuk menghilangkan perasaan bersalahnya dan mencapai kelegaan. Tekanan yang terus menerus dari kecemasan neurotis mugkin menyebabkan seseorang menjadi kehilangan akalnya dan melakukan sesuatu yang sangat impulsif. Akibat dari perbuatan impulsif ini di anggap kurang menyakitkan pada kecemasan itu sendiri. Kecemasan neurotis dan moril bukan saja merupakan tanda bahaya untuk ego, tetapi kecemasan itu sendiri adalah suatu bahaya.

Manusia diciptakan oleh tuhan dengan segala sifat yang paling sempurna diantara makhluk yang ada di bumi ini, sifat itu adalah cipta, rasa dan karsa. Tetapi dengan adanya sifat itu manusia menjadi tamak, loba, kikir, iri, dengki, dsb, apabila manusia tidak dapat mengatur , menguasai, atau mengekang hawa nafsunya ataupun bertindak yang negatif.
Sifat tamak, kikir, iri, dan dengki adalah sifat yang sangat tidak terpuji baik dihadapan sesama mannusia apalagi dihadapan Tuhan pencipta alam dan isinya. Dengan adanya sifat ini manusia akan mengalami rasa khawatir, takut, cemas, bahkan putus asa.
Bagi manusia yang menyadari akan hal ini, perasaan tersebut di atas dipandangnya sebagai penyakit kejiwaan yang sangat tidak menyenangkan bagi meanusi tersebut, sehingga dengan bekal kesadarannya tersebut ia berusaha untuk mengeluarkan perasaan cemasnya dari dalam dirinya. Perasaan- persaan cemas, gelisah, khawatir, benci, dongkol, dan perasaan negatif lainnya sangat sukar untuk diberantas. Perasaan- perasan itu demikian hebatnya sehingga bisa mendesak dan mengusir pikiran- pikiran kita yang tentram dan senang, segar dan damai.
Biasanya orang yang mengalami sulit untuk memikirkan hal-hal yang perlu untuk dilaksanakan dalam mengurangi rasa kecemasan tersebut, untuk itulah perlu melakukan perbuatan yang tanpa banyak memerlukan pikiran,dengan berbuat demikian orang akan menjadi sibuk,sehingga rasa cemas ataupun khawatir dalam pikirnya akan terlupakan.Hal ini sesuai dengan pendapat dari James L. Mursell,Guru besar dalam mata pelajaran Pedagogi pada sekolah guru di Columbia,dengan jitunya mengatakan: “Anda akan digoda oleh kecemasan,ketakutan,kekhawatiran tidak selamanya anda asyik dan sibuk,akan tetapi setelah selesai dengan pekerjaan anda,pada saat itulah angan-angan anda menjadi liar dan anda akan merenungkan hal-hal yang bukan-bukan yang gila-gila dan setiap kesalahan tampak besar-besar seperti gunung.Motor jiwa kita berkutat untuk membebaskan diri dari rasa khawatir ialah kesibukan dan mengerjakan sesuatu yang konstrukif atau membangun”.Dengan kesibukan yang tiada hentinya fisik manusia akan mengalami kelelahan ataupun keletihan,sehingga tinggal memerlukan istirahat atau tidur yang tenang dan nyenyak tanpa memikirkan lagi terhadap masalahnya,yaitu kecemasan.
Ada suatu cara lain yang mungkin juga baik untruk digunakan dalam mengatasi kecemasan tersebut dengan memerlukan sedikiyt pemikiran yaitu,pertama kita menanyakan pada diri kita sendiri (instropeksi),akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi,mengapa hal itu terjadi,apa penyebabnya dan sebagainya.apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya,kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya,karena tidak semua pengalama di dunia ini menyenangkan.Yang ke2,kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dari jiwa kita.dan yang ke3,dengan bersamaan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan tersebut dalam jiwa kita.
Ada suatu cara paling ampuh dalam menghadapi segala situasi dan kondisi yang bagaimanapun termasuk kecemasan ini yaitu kita berdoa kepada tuhan dengan sungguh-sungguh sabar,tabah,senang dan ikhlas,sehingga ia mau mengabulkan permhonan kita dari perasaan kecemasan ini,sebab tuhan adalah yang paling Maha Pemurah,Maha Pengampun,Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya yang mau berdoa dan memohon kepadanya.

Dalam kehidupan ini setiap manusia mempunyai harapan-harapan dan setiap manusia mempunyai hak untuk itu,tidak seorang pun dapat menghalanginya.Untuk mencapai harapan-harapan itu manusia berusaha,yang mungkin usahanya itu dengan mengorbankan apa saja dengan kata lain manusia berusaha dengan sekuat tenaga,setelah berusaha maka orang-orang itu dengan gelisah menunggu dan menanti bagaimana hasil usaha mereka,sesuaikah dengan apa yang mereka korbankan,berhasilkah atau mereka harus kecewa karena gagal.
Seringkali dalam menungu hasil-hasil usaha mereka,mereka itu tidak sabar,hati mereka tidak tentram,tidak damai dan lain sebagainya sampai-sampai mereka jarang menggunakan akal sehatnya.Untuk itu disini kami akan mencoba memberi uraian mengapa kita gelisah,mengapa kita merasa khawatir,mereka tidak tentram dan hati kita berdebar dalam menuggu di samping itu pula akan di uraikan mengapa dan apa penyebabnya kita merasa demikian serta bagaimana cara menanggulangi kegelisahan dan kekhawatiran yang kita alami.Disini kami mencoba memberikan gambaran cara penecahan rasa gelisah yang mungkin dialami,sebab seringkali orang yang mengalami kegelisahan menanggulangi atau menyalurkan dengan hal-hal yang bersifat negatif. Sudah tentu cara-cara ini tidak benar, hal ini terjadi karena dalam pemecahan masalah ini mereka tidak menggunakan akal sehat, dengan kata lain emosi dan ratio mereka tidak stabil lagi dan kadang-kadang malah emosi mereka lebih menonjol sehingga tindakan- tindakan mereka tidak terkontrol. Di samping itu juga kegelisahan dan kekhawatiran ini dialami oleh setiap orang hidup dan mempunyai harapan.
Mengapa kita menjadi gelisah?

Setiap orang siapa pun orangnya itu, baik mereka yang tingkat sosialnya tinggi, yang sosialnya sedang ataupun yang tingkat sosialnya rendah, seperti pejabat-pejabat, orang-orang kaya, para pegawai negeri, kuli-kuli bangunan, kuli-kuli pasar, tukang-tukang becak sampai pada pengemis-pengemis, mereka pasti mempunyai harapan-harapan dan cita-cita, sudah tentu sesuai dengan dengan kemampuan dan jangkauan pikiran mereka.
Dan karena cita-cita dan harapan-harapan itulah mereka berusaha untuk mencapainya dan setiap orang berhak untuk itu dengan demikkian tidak seorangpun dapat melarang dan menghalangi seseorang untuk mencapai cita-citanya. Dari usaha-usaha mereka untuk mencapai apa cita-cita dan apa harapan mereka,suatu saat mereka akan menunggu jawaban dari hasil jerih payah mereka, apakah cita-cita dan harapan-harapan mereka itu akan tercapai atau gagal dan mereka harus kecewa.
Sering orang dengan tidak sabar sesuatu yang menjadi harapan mereka seperti halnya pengalaman yang dialami oleh seorang teman penulis yang menunggu seorang temannya yang telah menjanjikan akan menjemputnya untuk menghadiri suatu pesta ulang tahun teman lainnya bersama-sama.Mereka berjanji bahwa pada pukul 06.30 mereka akan bertemu di rumah saya untuk bersama-sama menuju ke rumah teman yang berulang tahun, tetapi entah karena apa katakanlah si penjemput tidak datang pada waktunya yang telah disepakati bersama.Dengan gelisah teman penulis menunggu si penjemput,tentu saja di iringi dengan dugaan-dugaan sedikit cemas dan hati berdebar memikirkan apa gerangan yang terjadi pada si penjemput.Walaupun ia telah berusaha merintang waktu dengan membaca majalah ataupun koran yang memang tertumpuk di meja tamu sambil mendengarkan nyanyian dari tape recorder,tetapi semua itu tidak dapat menentgramkan hatinya,dan suatu saat ia mondar-mandir antara pintu luar dan ruang tamu untuk melihat jangan-jangan ada yang menjemputnya saat itu.

Karena ia sudah memperkirakan tak ada yang mungkin diajak pergi ke pesta ulang tahun temannya lagi,walaupun dengan agak kecewa,dan sedikit mendongkol akhirnya teman saya itu tidak jadi pergi ke ulang tahun temannya itu. Entah mungkin karena keinginannya yang tak tercapai, mungkin karena kecewa tak jadi bergembira mengahadiri pesta ulang tahun, atau karena cenas memikirkan apa yang terjadi pada sipenjemput sehingga sipejemput tidak datang, hatinya tidak tenteram, merasa cemas, jangan-jangan terjadi sesuatu pada sipenjemput, merasa bersalahdan malu karena tidak hadir pada pesta ulang tahun temanya sampai-sampai teman penulis tidak bisa tidur, karena gelisah menyelimutinya malam itu.
Lain cerita lagiyang sering penulis jumpai di rumah-rumah sakit baik itu rumah sakit umum maupun rumah sakit bersalin, seringkali kita temukan dirimah sakit bersalin musalnya seorang bapak sebentar-sebentar melihat ke pintu dimana seorang ibu hamil sedang melahirkan putranya atau mungkin tanpa disadari seorang bapak telah beberapa kali berjalan mondar-mandir didepan sebuah pintudan kadang-kadang seorang bapakmuda dengan gelisahnya menunggu sampai-sampai tanpa disadari ia telah menghisap berbatang-batang rokok tanpa istirahat sedikitpun ia merokokterus dan apabila terdengar jeritan tangis ia sedikit terkejut dan entah perasaan apa yang meliputinya lagi,apa lagi ia menantikan kelahiran putranya yang pertama. Dan bila pintu di depanya terbuka dengan cepat ia menyongsongnya, ia akan bertanya-tanya terkabulkah harapanya?
Satu cerita lagi yang mungkin dapat menerangkan bahwa setiap manusia dapat mengalamin kecemasan, keresahan hati dan diliputi dengan rasa khawatir serta hati yang tidak tenteram. Sudah dikatakan tadi bahwa hal tersebut dialami oleh semua lapisan masyarakat seperti misalnya gelandangan-gelandangan yang bermukim dibawah-bawah jembatan-jembatan atau diderah-daerahyang terlarang untuk tempat tinggal sehingga mungkin mengganggu keindahan kota atau karena bahaya bagi jiwa mereka.
Bagaimanapun mereka adalah saudara-saudara kita yang tak mampu, mereka membangun rumah-rumah dari kardus- kardus untuk berlindung dari hujan dansengatan matahari, sudah barang tentu mereka tentumereka ingin dan berharapan untuk dapat bermukim disitu lebih lama dan walaupun demikian merasa selalu cemas, setiap saat mereka gelisah jangan-jangan turun hujan dan banjir sehingga gubuk-gubuk mereka terbawa arus lalu mereka haris berlindung di mana, di saat matahari teerik menyinari bumi.
Dari cerita-cerita yang penulis kemukakan dapat diketahui bahwa siapapun dapaat gelisah hal tersebut terjadi karena mungkin disebabkan harapan-harapan mereka tak terpenuhi, karena menunggu sesuatu,seperti menunggu jawaban apakah harapannya tercapai,menunggu giliran imunisasi anak-anak kecil dimana imunisasi itu sering diadakan pada sekolah-sekolah dasar yang pernah juga penulis alami,menunggu kelahiran anak pertama,menunggu hukuman dari ibunya,pada anak kecil yang merasa bersalah karena melakukan sesuatu yang dilarang oleh ibunya seperti bermain-main hujan sampai bajunya basah atau menunggu pengumuman apakah diterima di perguruan tinggi.
Seringkali karena hasil suatu pekerjaan tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan seperti halnya apa yang telah dialami oleh insinyur perintis industri alat-alat conditioning dan mengepalai perusahaan Carrier Corporation,insinyur ini bernama Cattier.Pada suatu ketika ia mendapat tugas memasang alat pembersih gas pada suatu pabrik PITSBURGH PLATE-GLASS Company di Crystal City yaitu suatu pabrik yang bernilai berjuta-juta dollar.
Alat itu dimaksudkan untuk membersihkan gas,dapat menyala terus tanpa mengotori mesin.Setelah pemasangan alat itu memang dapat bekerja tetapi tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.Dengan adanya peristiwa itu Cattier sangat merasa seolah-olah kepalanya dipukul dengan benda yang sangat kerasnya.Hal itu karena diliputi oleh rasa bersalah,ia merasa semua bergoncang tidak ada yang beres,begitu gelisah dan khawatirnya sampai-sampai dia tak dapat tidur karena ia merasa tindakannya tidak sesuai dengan etika.Bisa juga orang merasa bersalah yang terus menerus seolah-olah ia dikejar oleh rasa bersalah itu.Seperti cerita seorang pengendara mobil yang di luar dugaannya ada seorang yang menyebrang jalan sehingga ia tak dapat menguasai kendali mobilnya dan terjadilah kecelakaan itu,ia membuat si korban cacat seumur hidup,walaupun si korban telah berdamai tetapi si pengendara terus menerus dikejar rasa bersalah.Hal tersebut begitu menakutkan sampai si pengendara takut mengendarai mobil dalam jangka waktu begitu lama.Setiap ia mengendarai mobil ia takut jangan-jangan peristiwa itu terjadi lagi.
Untuk merintang waktu dalam mengendalikanrasa gelisah sementara untuk melepaskan suasana hati yang tidak tentram ada yang mengisi waktu dengan kegiatan seperti membaca,merokok,mempermainkan suatu benda.Semua tindakan itu tidak dapat menentramkan kegelisahan yang kita alami secara tuntas.semua tindakan itu hanya dalam menghilangkan rasa gelisah sementara kita hanya dapat melupakan kegelisahan itu sejenak tetapi ada juga orang yang sama sekali tidak dapat melupakan kegelisahan walaupun hanya sejenak,sehingga kegelisahan tercermin pada air muka gerak-gerik tindakannya tidak teratur,bicaranya cepat dan kadang-kadang tidak sesuai dengan apa yang dimaksud sehingga kawan bicaranya itu bingung.Tetapi contoh-contoh di atas dapat kita sadari apapun kegelisahan itu tidak akan dapat menyelesaikan suatu masalah atau menghalau situasi buruk apapun dengan baik.

Manusia dan Harapan

Pendahuluan
A. Latar Belakang
Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Kata orang manusia tanpa harapan adalah manusia yang mati sebelum waktu-nya. Bisa jadi, karena harapan adalah sesuatu yang hendak kita raih dan terpampang dimuka. Hampir sama dengan visi walau dalam spektrum sederhana, harapan merupakan cip-taan yang kita buat sebagai sesuatu yang hendak kita raih. Jadi hidup tanpa harapan adalah hidup tanpa visi dan tujuan.
Maka bila manusia yang hidup tanpa harapan pada hakekatnya dia sudah mati. Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga berangkat dari usaha. Dia adalah ke-cenderungan batin untuk membuat sebuah rencana aksi, peristiwa, atau sesuatu menjadi lebih bagus. Sederhananya, harapan membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk meraih sesuatu yang lebih baik.
Harapan dan rasa optimis juga memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan. Seolah kita selalu mendapatkan jalam keluar untuk setiap masalah. Seolah kita punya kekuatan yang lebih untuk siap menghadapi resiko. Ini kita sebut sebagai perlawanan. Orang yang hidup tanpa optimisme dan cenderung pasrah pada realita maka dia cenderung untuk bersikap pasif, Oleh karena itu dalam makalah ini kita dapat mengetahui lebih dalam tentang manusia dan harapan
B. PEMBATASAN MASALAH
Agar tidak terjadi kesalahpahaman maka pembahasan masalah kami membatasi dan menetapkan objeknya Sbb : definisi harapan , harapan sebagai fenomena nasional, kepercayaan,manusia dan harapan,nilai-nilai budaya sebagai tolak ukur dan harapan terakhir
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, kami merangkum beberapa rumusan masalah yang diangkat antara lain :
1. Pengertian dan makna harapan
2. Harapan sebagai fenomena nasional
3. kepercayaan
4. manusia dan harapan
5. nilai-nilai budaya sebagai tolak ukur
6. harapan terakhir
D. TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah mengenai manusia dan tanggungjawab ini mempunyai tujuan antara lain :
1. Mengetahui dan memahami makna harapan
2. Mengetahui dan memahami makna harapan sebagai fenomena nasional
3. Mengetahui dan memahami makna kepercayaan
4. Mengetahui dan memahami makna manusia dan harapan
5. Memahami makna nilai-nilai budaya sebagai tolak ukur
6. Memahami harapan terakhir
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan pencipta alam semesta yang menjadikan bumi dan isinya dengan begitu sempurna. Tuhan yang menjadikan setiap apa yang ada dibumi sebagai penjelajahan bagi kaum yang berfikir. Dan sungguh berkat limpahan rahmat -Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini demi memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapakan banyak terimakasih.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga dengan segala kerendahan hati kami mengharapakan saran dan kritik yang bersifat membangun demi lebih baiknya kinerja kami yang akan mendatang.
Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 17 Desember 2007
Tim Penyusun
I. Definisi harapan
Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Harapan dapat diartikan sebagai menginginkan sesuatu yang dipercayai dan dianggap benar dan jujur oleh setiap manusia dan harapan agar dapat dicapai ,memerlukan kepercayaan kepada diri sendiri,kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan kepada TUHAN.
Contoh;
Budi seorang mahasiswa universitas terbuka,ia belajar dengan rajin dengan harapan agar nantinya sewaktu ujian semester ia memperoleh nilai A.
Menurut kodratnya dalam diri manusia terdapat 2 dorongan,yaitu dorongan kodrat serta dorongan kebutuhan hidup.terkait dengan kebutuhan manusia tersebut , abraham maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi 5 macam atau disebut juga 5 harapan manusia, yaitu;
1.harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
2.harapan untuk memperoleh keamanan
3.hak untuk mencintai dan dicintai
4.harapan diterima lingkungan
5.harapan memperoleh perwujudan cita-cita
Dalam mencukupi kebutuhan kodrat maupun kebutuhan, manusia membutuhkan orang laen
II.HARAPAN SEBAGAI FENOMENA NASIONAL
Artinya harapan ialah sesuatu yang wajar berkembang dalam diri manusia dimanapun berada.mengutip pandangan A.F.C. Wallace dalam bukunya culture and personality , mas abhoe dhari menegaskan bahwa kebutuhan merupakan salah satu isi pokok dari unsur kepribadian yang merupakan sasaran dari kehendak, harapan ,keinginan,serta emossi seseorang. kebutuhan indifidu dapat dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi:
a)kebutuhan organik individu
1.kebutuhan individu bernilai positive
2.kebutuhan individu bernilai negative
b) Kebutuhan psikologi individu
1)kebutuhan psikologi indifidu bersifat positif
III.KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya,artinya mengakui atau meyakini akan sesuatu kebenaran. Kepercayaan ialah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Kebenaran menurut Peodjawiyatna adalah merupakan cita – cita orang yang tahu, dalam hal ini kebenaran merupakan kebenaran logis, sehingga manusia selalu memilih sebelum melakukan tindakan apakah tindakan ini salah atau benar menurut keyakinannya.
Dalam bidang logika kebenaran ialah persesuaian antara tahu dan objek yang diketahui (kebenaran logis). kebenaran logis disebut juga kebenaran objektif dan kebenaran etis juga disebut kebenaran subjektif. Jika tidak ada persesuaian antara putusa dan objeknya yang diketahui, maka terdapat dua kemungkinan, yaitu:
1. orang yang mengutarakan putusan keliru
2. orang yang mengutarakan putusan sengaja mengutarakan tidak sesuai dengan realita yang diketahuinya.
Dasar kepercayaan ialah kebenaran dan sumber kebenaran adalah manusia, oleh karena itu keepercayaan dibedakan atas:
1. kepercayaan pada diri sendiri, yaitu kepercayaan yang harus ditanamkan pada setiap pribadi manusia. hakikatnya kepercayaan kepada tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepercayaan pada orang lain, yaitu percaya pada kata hatinya yang berbentuk pada perbuatan kebenaran kepada orang lain. Misalnya pada saudara, teman, orang tua atau siapa saja.
3. Kepercayaan pada pemerintah
4. kepercayaan kepada tuhan, yaitu meyakini bahwa manusia diciptakan oleh tuhan dan manusia harus bertakwa pada tuhannya. Salah satu cara bertakwa adalah mengukuhkan imannya bahwa tuhan merupakan zat yang merupakan kebenaran mutlak
IV. Manusia dan Harapan
Harapan itu bersifat manusiawi dan dimiliki semua orang. Dalam hubungannya dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan harapan perlu di wujudkan hal – hal sebagai berikut:
a. harapan apa yang baik
b. bagaimana mencapai harapan itu
c. bagaimana bila harapan itu tidak tercapai.
Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat juga, maka sudah selayaknya “harapan” manusia untuk hidup di kedua tempat tersebut bahagia. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara dunia dan akhirat dan selalu berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada hari ini, namun kita harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan.
V. Nilai – Nilai Budaya Sebagai Tolak Ukur Harapan
Dalam hasil budaya yang berupa sastra, dapat dihayati adanya kandungan nilai budaya yang dibawa penulisnya sebagai gagasan utama. Dalam sastra jawa misalnya antara lain terdapat nilai budaya meliputi:
a. nilai kejuangan dan semangat pengorbanan,
yaitu nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat, seperti kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan,dll
b. nilai kerumahtanggaan
yaitu nilai yang diharapkan berkembang dalam etiap keluarga.
c. Nilai kemandirian kaum wanita
Yaitu, Nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita.
VI. Harapan Terakhir
Dalam hidup di dunia, manusia didadapkan pada persoalan yang beragam baik itu masalah positif maupun negative. Untuk menghadapi persoalan hidup tersebut manusia perlu belajar dari manusia lainnya baik formal maupun informal agar memiliki kehidupan yang sejahtera menurut Aristoteles, hidup dan kehidupan itu berasal dari generation spontanea, yang berarti kehidupan itu terjadi dengan sendirinya. Kebutuhan manusia terbagi atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Ada yang dalam pandangan hidupnya hanya ingin memuaskan kehidupan duniawi namun juga ada yang sebaliknya. Terkait dengan tingkat kesadaran kehidupan beragama, manusia akan semakin yakin bahwa mereka akan mati. Dunia serba gemerlap hanya akan ditinggalkan dan akan hidup abadi di alam akhirat.
Dengan pengetahuan serta pengertian agama tentang adanya kehidupan abadi di akhirat, manusia menjalankan ibadahnya. Ia akan menjalankan perintah Tuhan melalui agama, serta menjauhkan diri dari larangan yang diberikan-Nya. Manusia menjalankan hal itu karena sadar sebagai makhluk yang tidak berdaya di hadapan Tuhan. Kehidupan dunia yang sifatnya sementara dikalahkannya demi kehidupan yang abadi di akherat karena tahu bagaimana beratnya siksaan di neraka dan bagaimana bahagianya di surga. Kebaikan di surga yang abadi inilah yang merupakan harapan terakhir manusia.
Sumber:
(bunyamingunadarma.wordpress.com/2010/03/27/manusia-dan-harapan/, http://theviq.blogspot.com/2009/04/ibd-manusia-dan-harapan.html)

Rabu, 11 Mei 2011

Keadilan

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawlsfilsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran" [1]. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil" [2]. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya. (wikipedia)


Pengertian keadilan

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama. kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran tcrhadap proporsi terscbut berarti ketidak adilan.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia schingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan difi, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
Lain lagi pendapat Socrates yang mcmproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan balk. Mengapa diproycksikan pada pemerintah, scbab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika inasyarakat.
Kong Hu Cu berpendapat lain : Kcadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah mclaksanakan kcwajibannya. Pcndapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau discpaka

macam keadilan

A. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan clan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat clan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakt bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara balk

menurut kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya.
Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian. Misalnya, seorang pengurus kesehatan mencampuri urusan pendidikan, atau seorang petugas pertanian mencampuri urusan petugas kehutanan. Bila itu dilakukan maka akan terjadi kekacauan.
B. Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Ali bekerja 10 tahun dan Budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata All menerima Rp.100.000,- maka Budi harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadian Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil.
C. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Contoh :
dr. Sukartono dipanggil seorang pasien, Yanti namanya. Sebagai seorang dokter is manjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya, Yanti menanggapi lebih baik lagi. Alcibatnya, hubungan mereka berubah dan dokter dan pasien menjadi dua insan lain jenis yang saling mencintai. Bila dr. Sukartono belum berkeluarga mungkin keadaan akan baik saja, ada keadilan komutatif. Akan tetapi, karena dr.Sukartono sudah berkeluarga, hubungan itu merusak situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga. Karena dr.Sukartono melalaikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan Yanti merusak rumah tangga dr.Sukartono.

kejujuran

ata jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Bila seseorang berhadapan dengan suatu atau fenomena maka seseorang itu akan memperoleh gambaran tentang sesuatu atau fenomena tersebut. Bila seseorang itu menceritakan informasi tentang gambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada “perobahan” (sesuai dengan realitasnya ) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur.

kecurangan

Pendapat Cormer Tersebut Kurang Lebih Mempunyai Arti Bahwa Kecurangan Merupakan Suatu Perilaku Dimana Seseorang Mengambil Atau Secara Sengaja Mengambil Manfaat Secara Tidak Jujur Atas Orang Lain Kejahatan Merupakan Suatu Tindakan

pemulihan nama baik

Terima kasih atas pertanyaan yang Anda ajukan. Pencemaran nama baik sampai kini belum ada definisi hukum di Indonesia yang tepat tentang apa yang disebut pencemaran nama baik. Menurut frase (bahasa Inggris), pencemaran nama baik diartikan sebagai defamation, slander, libel yang dalam bahasa Indonesia (Indonesian translation) diterjemahkan menjadi pencemaran nama baik, fitnah (lisan), fitnah (tertulis). Slander adalah oral defamation (fitnah secara lisan) sedangkan Libel adalah written defamation (fitnah secara tertulis). Dalam bahasa Indonesia belum ada istilah untuk membedakan antara slander dan libel. Penghinaan atau defamation secara harfiah diartikan sebagai sebuah tindakan yang merugikan nama baik dan kehormatan seseorang.

pembalasan

"Teori ini disebut sebagai teori pembalasan, dan dianggap teori tertua dalam teori tujuan pemidanaan.Teori ini memandang bahwa pemidanaan merupakan pembalasan atas kesalahan yang telah dilakukan. Jadi teori ini berorientasi pada perbuatan dan terjadinya perbuatan itu sendiri. Teori absolut mencari dasar pemidanaan dengan memandang masa lampau ( melihat apa yang telah dilakukan oleh pelaku). Menurut teori ini pemidanaan diberikan karena dianggap sipelaku pantas menerimanya demi kesalahanya sehingga pemidanaan menjadi retribusi yang adil dari kerugian yang telah diakibatkan."



(http://okithofaanugrah.blogspot.com/2010/11/pengertian-keadilan.html)

Keindahan


Green Canyon

Memiliki potensi ragam panorama alam yang begitu indah, objek wisata alam Green Canyon terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Dengan menempuh melalui jalan darat dari Jakarta lebih kurang 7 – 8 jam perjalanan atau 45 menit dari objek wisata bahari Pantai Pangandaran.
Objek wisata ini mempunyai nama sebenarnya adalah Cukang Taneuh (Jembatan Tanah), sebuah tempat yang memiliki potensi ragam panorama alam dengan beraneka ragam pesona dan daya tarik wisata yang mampu menarik para wisatawan untuk berkunjung ketempat ini.
Jika ingin mencapai lokasi tujuan, kita diwajibkan untuk menyewa sebuah perahu dengan tarif  Rp. 75.000/perahu dengan kapasitas 5 penumpang. Terasa lebih murah jika kita berkunjung dengan keluarga. Beruntung jika kita bisa langsung naik keperahu, biasanya pada hari libur tempat ini begitu ramai dikunjungi para wisatawan baik lokal maupun asing. Oleh karena itu, kita harus antri menunggu panggilan nomor yang terdapat di balik karcis sewa perahu tersebut. Setelah nomor karcis dipanggil barulah kita turun ke dermaga untuk segera naik keatas perahu. Diatas perahu yang sudah menggunakan mesin ini terdapat sebuah pelampung, dimana jumlah pelampung tersebut sesuai dengan isinya.
Maka, dimulailah perjalanan yang pastinya sangat menyenangkan. Selama dalam perjalanan kita disuguhi pemandangan sungai dengan kiri dan kanan pepohonan yang rimbun. Selain itu, suasana di sekitar sungai pun begitu sunyi. Suara angin yang meniup pepohonan dan sesekali terdengar kicauan burung melengkapi perjalanan yang cukup menantang ini. Mungkin kita tahu hewan yang satu ini, Biawak. Disungai Cijulang inilah binatang reptil tersebut berkembang biak. Jadi tidak aneh jika kita sering melihat binatang tersebut berada di pinggiran sungai dalam perjalanan. Hewan – hewan lain seperti; Ular Kadut, Monyet dan Buaya pun terdapat disini.
Setelah menghabiskan waktu perjalanan selama 20 menit, kita disuguhi oleh 2 bukit yang kokoh. Tikungan demi tikungan telah terlewati, tibalah kita disebuah gua Green Canyon yang memiliki stalaktit dan stalakmit unik. Sungguh pemandangan yang luar biasa, sang nahkoda pun mecoba untuk memarkirkan perahunya untuk kita bisa turun dengan mudah. Sungai yang berwarna Hijau Toska diapit dengan dua tebing yang menjulang tinggi serta semilirnya angin yang sejuk. Serasa tempat itu memberikan salam selamat datang di Green Canyon kepada para pengunjung. Memang tempat yang eksotis, air yang ada di dalam sini lumayan deras, berbeda saat kita kita memulai perjalanan ke dalam gua. Pelampung yang terikat erat serta plastik yang membungkus camera, petualangan pun dimulai. Tim E-I pun berenang di sungai yang mempunyai kedalaman hingga 2 meter dengan melawan arus air. Awal yang cukup mendebarkan juga menyenangkan. Tebing yang berwarna hijau terlihat sangat begitu kokoh serta batu – batu besar, melengkapi kharisma keindahan saat berada kami berada di bagian dalamnya. Sungguh panorama yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata.
Sejarah terciptanya nama ”Green Canyon”
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Objek Wisata Alam ini mempunyai nama sesungguhnya adalah Cukang Taneuh yang artinya Jembatan Tanah. Karena di hulu aliran Sungai Cijulang, terdapat sebuah jembatan tanah mempunyai lebar 3 meter dengan panjang 40 meter. Jembatan tersebut menghubungkan dua tebing di atas aliran air sungai yang membentuk sebuah terowongan.
Sedangkan nama Green Canyon berasal dari Turis Asing yang sedang berwisata ditempat ini beberapa tahun silam. Wisman ini menyusuri sungai cijulang dan menamakan objek wisata tersebut menjadi Green Canyon. Berarti kalau di Amerika ada Grand Canyon sedangkan di Indonesia ada Grand Canyon. Hingga saat ini, walaupun masih tetap ada nama Cukang Taneuh yang tertulis papan dekat pintu gerbang masuknya. Namun kebanyakan orang lebih sering menyebutnya Green Canyon. Jadi, apa nama Cukang Taneuh sulit disebut, kurang menjual atau dengan nama Green Canyon lebih mempunyai magnet tersendiri untuk menarik para wisatawan untuk berkunjung..? Tetapi apapun sebutannya, kita sebagai warga Negara Indonesia wajib bersyukur dan juga bangga akan keunikan-keunikan objek wisata baik itu alam, budaya, bahari dan lain sebagainya yang tidak kalah menariknya dari objek-objek wisata yang ada di dunia.
Pada akhirnya, mari kita bersama-sama untuk terus melestarikan serta menjaga agar seluruh objek wisata yang ada di Indonesia tidak berubah dan masih seperti aslinya. 
(http://explore-indo.com, teks&foto: Yosef Ferdyana) 

Senin, 09 Mei 2011

Kesedihan

Kehilangan

Pengalaman yang paling membuat ku sedih adalah ketika aku harus kehilangan orang yang ku sayangi yaitu mbah kakung ku. Mbah buat ku adalah orang yang sangat menyayangi ku dibandingkan siapapun. Mungkin karena aku adalah cucu pertamanya. Beliau mungkin adalah orang pertama yang sangat aku horamati dan aku sayangi. Caranya memanjakan ku dan menyayangi ku berbeda sekali dengan adik-adik sepupuku. Dari kecil mbah tak pernah marah padaku. Aku masih ingat sekali setiap kali aku libur sekolah aku pasti liburan di rumah kakek, aku tidur dikamar bersama mbah kakung dan mbah putri. Aku yang saat itu masih kecil selalu didongengi tentang kehidupannya di kota asalnya di Padang, atau sekedar mengoceh tentang cerita-cerita yang dikarangnya sendiri agar aku bisa tidur. Namun sekarang itu semua hanya tinggal kenangan yang indah untuk masa depan ku.
Kepergiannya membuat keluarga ku sangat terpukul, terutama aku. Apalagi mbah kakung pergi meninggalkan ku saat mbah ada di Magelang. Sehingga aku belum bisa memohon maaf yang terakhir kalinya kepada mbah. Aku mendapat kabar kalau tidak ada satu orang pun keluarga disana yang mengetahui bagaimana kronologinya. Ada yang mengatakan kalau mbah meninggal saat perjalanan pulang dari masjid setelah sholat dzuhur. Mbah terjatuh saat itu dan pingsan di jalan. Aku sedih mendengar itu semua.
Saat mendengar berita kepergian mbah, aku berada di cikampek. Mama yang saat itu menerima telepon langsung menangis dan hampir pingsan. Mama memutuskan untuk pergi ke Jakarta setelah papa pulang dari kerjanya. Mama menangis begitu dalam. Karena pada detik-detik terakhir mbah kakung, mama tidak sempat meminta maaf bahkan bertemu.
Buat ku, mbah kakung adalah orang yang istimewa. Panutan untuk semua keluarga. Mbah juga mempunyai perasaan yang sangat kuat terhadap anak dan cucu-cucunya. Nasehat mbah buat ku adalah perintah. Pengalan paling menarik buat ku adalah ketika SD aku di beri tugas menggambar kuda dan kambing. Kebetulan mbah berkunjung ke rumah ku untuk berlibur. Mbah kakung sangat jago sekali menggambar. Akhirnya aku meminta mbah menggambarkannya untuk ku. Gambarnya sangat rapi tapi, ada sesuatu yangganjil pada gambar itu. Dan dengan polosnya aku bertanya “Mbah ko kuda nya gendut???”. Mbah pun tersenyum mendengar pertanyaan ku.
Saat sampai di Jakarta, aku melihat semua orang sudah berkumpul di rumah. Tapi jasad mbah blom juga tiba. Saat jasad mbah tiba, rasa haru terlihat dari wajah mbah putri dan anak-anaknya. Aku melihat mbah sudah terbujur kaku. Keluarga mbah dari Padang untuk melihat dan memberi penghormatan terakhir mereka. Aku melihat ada salah seorang keluarga yang mirip sekali dengan mbah. Ternyata itu adalah adik mbah.
Semua berkumpul di depan jasad mbah untuk membacakan Yassin dan member penghormatan terakhir. Keharuan pun semakin menjadi ketika mbah akan di kuburkan. Entah kenapa semua yang sangat di sayang, di hormati, dan baik harus selalu cepat pergi.
Mbah aku sayang sama mbah. Semoga mbah mendapat tempat yang sangat special disana. Mbah sudah tenang, tidak merasa sakit dan tidak merasa sedih lagi. Kami keluarga sangat sayang sama mbah. Mbah jangan sedih ya disana. Mbah pasti bahagia. Amin…