Pages

Sabtu, 11 Mei 2013

Resensi Diary Of a Wimpy Kid : Rodrick Rules


Directed by David Bowers Produced by Nina Jacobson, Brad Simpson, Ethan Smith Written by Jeff Filgo, Jeff Judah, Gabe Sachs (screenplay), Jeff Kinney (book) Starring Zachary Gordon, Devon Bostick, Robert Capron, Rachael Harris, Steve Zahn, Connor Fielding, Owen Fielding, Peyton List, Karan Brar, Grayson Russell, Laine MacNeil, Terence Kelly, Fran Kranz, Andrew McNee, Jeff Kinney, Alf Humpreys, Brandon Urie, Spencer Smith Music by Edward Shearmur Cinematography Jack N. Green Editing by Troy Takaki Studio Color Force/Fox 2000 Pictures Running time 99 minutes Country United States Language English Genre Comedy

Jika pada film pertama kisah Gregg Heffley (Zachary Gordon) yang selalu mendapaat gangguan dari sang kakak, Rodrick Heffley (Devon Bostick), hanya hadir dalam bentuk kisah pendukung, maka kisah tersebut menjadi kisah utama pada Diary of a Wimpy Kid: Rodrick Rules. Kedua orangtua Gregg dan Rodrick, Frank Heffley (Steve Zahn) dan Susan Heffley (Rachael Harris), sepertinya telah menemui batas kesabaran mereka dalam menghadapi pertikaian yang selalu terjadi antara keduanya. Untuk itu, Susan akhirnya menjalankan sebuah strategi untuk mendamaikan dan mendekatkan keduanya… yang berakhir dengan kegagalan. Merasa kesal, Frank dan Susan akhirnya menghukum Gregg dan Rodrick untuk tinggal di rumah dan tidak ikut dalam acara wisata keluarga mereka.

Rodrick sendiri tidak keberatan dengan hukuman yang di berikan oleh kedua orangtuanya. Ia melah memanfaatkannya untuk mengadakan pesta di rumah dengan mengundang teman-temannya. Gregg yang awalnya dikunci oleh rodrick agar tidak mengganggu pestanya, justru mengajak sahabat baiknya Rowley Jefferson (Robert Capron), untuk datang dan ikut serta dalam pesta Rodrick. Sepulang kedua orangtuanya, Gregg dan Rodrick saling merahasiakan pesta tersebut, yang justru semakin mempererat hubungan mereka. Pada akhirnya, Frsnk and Susan mengetahui mengenai rahasia Gregg dan Rodrick. Mereka menghukum keduanya, termasuk melarang Rodrick untuk ikut serta dalam sebuah ajang pencarian bakat yang telah ia nanti-nantikan. Merasa Kecewa, Rodrick akhirnya menyalahkan Gregg dan berjanji akan membuat hidup Gregg menderita setiap harinya.

Diary of a Wimpy Kid: Rodrick Rules mampu menggambarkan kisah love-hate relationship antara kaka dan adik, yang mampu mengundang tawa. Yaitu ketika Rodrick selalu ingin mempermalukan Gregg di depan umum. Film ini juga menyuguhkan momen-momen jenaka dalam bentuk komikal. . Selain itu, pada seri kedua ini, guyonan-guyonan yang hadir lebih sering ditampilkan dalam bentuk guyonan fisik. Ini membuat banyak peran pendukung yang tadinya terlihat begitu lucu dan mampu mencuri perhatian seperti karakter Rowley Jefferson menjadi kurang mampu untuk tampil menonjol dalam jalan cerita kali ini.

Tidak ada perubahan yang begitu signifikan pada pengembangan karakter bagi setiap peran yang ada di seri kali ini. Di serinya kali ini pemeran terlihat telah semakin nyaman dengan peran yang mereka mainkan sekaligus membuat kemampuan akting mereka terlihat cukup meyakinkan.

Film ini diakhiri dengan baik dan cukup berkesan. Kata Greg, “You know, I guess having a big brother is not all that bad. Maybe we don’t always get along , but I know that he’s gonna be there for me.” Pernyataan tersebut adalah kesimpulan yang cukup bijak dari Greg terhadap Rodrick. Selain memberikan pelajaran yang sederhana, namun bermakna.

Obsesi, rahasia dalam keluarga, sampai hubungan kakak adik yang dikemas menjadi sebuah paket yang lebih menarik dari sebelumnya pada film ini, sehingga patut untuk tidak dilewatkan dan dinikmati bersama keluarga.
Sumber:
http://amiratthemovies.wordpress.com/2011/07/29/review-diary-of-a-wimpy-kid-rodrick-rules-2011/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar