Pages

Sabtu, 17 November 2012

PROYEK MRT


Proyek MRT DKI Jakarta (Mass Rapid Transit) antara Kota ke Lebak Bulus akan dibangun dalam 3 jenis lintasan, Proyek MRT JAKARTA ini telah ditanda tangani di Jakarta 25 Maret 2009 dengan tahap petama 4 stasiun bawah-tanah dan 8 stasiun layang rencana pelaksanaan pembangunan kontruksi tahun 2009-2010.

Kota - Dukuh Atas (jarak sekitar 7 km, subway)
Akan dibangun subway mengingat jalur ini memungkinkan adanya subway dengan alasan tehnis banyaknya rintangan antara lain banyak sekali persimpangan, ada Monas (Bung Karno dulu pernah minta agar tidak ada lintasan kereta yang elevated melalui Monas, namun sudah terlanjur lintas tengah di Gambir ternyata elevated), ada Harmoni, dll. Dari Dukuh Atas menuju monas dapat dimanfaatkan sebagai jalur hijau tengah Jl Thamrin, sedangkan di Monas juga akan memanfaatkan jalur tengah jalan, kemudian dari Harmoni sampai Kota dapat memanfaatkan di bawah kali dan jalan (Hayam Wuruk/Gajah Mada).

Dukuh Atas - Senayan (jarak sekitar 3 km, surface)
Akan dibangun permukaan (surface) karena ada Banjir Kanal Barat dan Jembatan Semanggi, sehingga diperkirakan memanfaatkan jalur busway yang kini sudah ada dan memungkinkan secara surface.
Senayan - Lebak Bulus (jarak sekitar 11 km, elevated)
Akan dibangun layang (elevated) karena harus melalui medan yang banyak rintangan di atas permukaan, sedangkan kalau subway tidak diperlukan untuk menghindari biaya yang besar.

Depo di Lebak Bulus
Untuk fasilitas depo MRT akan dibangun di Lebak Bulus, di mana lahan masih tersedia luas dibandingkan lokasi lain, selain juga praktis kalau MRT mulai berjalan pagi hari dari Lebak Bulus tempat tinggal para penumpang.
Monorel Jakarta



Rencana Monorel Jakarta seperti Kuala Lumpur Monorail di Malaysia

Monorel Jakarta adalah sebuah sistem MassTransit dengan kereta rel tunggal (monorel) dengan jakur elevated, yang kini sedang akan dalam pembangunan di Jakarta, Indonesia. Dua jalur sedang dibangun: jalur hijau melayani Semanggi-Casablanca-Kuningan-Semanggi dan jalur biru melayani Kampung Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy.
Sejarah
Projek ini dihadang oleh kesulitan finansial dan pergantian teknologi yang berganti-ganti. Awalnya diberikan pada 2003 kepada perusahaan Malaysia MTrans, pembangun Monorel KL, konstruksi dimulai pada Juni 2004 tetapi ditunda hanya setelah berjalan beberapa minggu. MoU MTrans dibatalkan, dengan projek diberikan kepada konsorsium utama Singapura Omnico, yang mengusulkan menggunakan teknologi maglev oleh perusahaan Korea Selatan ROTEM.
Pada Juli 2005, projek ini berganti tangan lagi dengan MoU baru diberikan kepada sebuah konsorsium perusahaan Indonesia PT Bukaka Teknik Utama, PT INKA, dan Siemens Indonesia. Omnico menentang ini, dan jadwal akhir 2007 sepertinya tidak mungkin terjadi. Namun pada Oktober 2005 konstruksi terus berlangsung, dengan anggapan bahwa fondasi dasar "pile" dan pilar dapat digunakan oleh konsorsium dan teknologi yang memenangi tender.
Rencana pengembangan                      
Projek ini direncakan 3 fase, dengan mengutamakan penumpang Bekasi/Cikarang dan Tangerang/Karawaci yang menuju Pusat CBD Jakarta (Penumpang Bogor dan Depok telah dilayani dengan KRL, namun akan memanfaatkan monorel ke Pusat CBD Jakarta):

  • Fase I: Koridor Jakarta (27km)
  • Stage I: Jalur hijau (14km)
  • Stage II: Jalur biru (13km)
  • Fase II: Jakarta ke Bekasi dan Cikarang (18-30km)
  • Fase III: Jakarta ke Tangerang dan Karawaci (16-25km)


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Proyek_MassTransit_Jakarta


1 komentar: