·
Tujuan organisasi
adalah terselenggaranya suatu bentuk kerjasama
itu dengan sebaik-baiknya sehingga bersama dapat tercapai secara efisien dan
efektif.
Ciri-ciri
Organisasi Modern, yaitu :
1.
Organisasi bertambah
besar
2.
Semakin cepat
pengolahan data sebagai akibat teknologi modern, misalnya dengan komputerisasi.
3.
Beberapa ciri lainnya:
# Penggunaan staf yg lebih intensif
# Semakin meningkatnya kesadaran para anggota dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawa masing-masing.
# Adanya kecenderungan masing-masing anggota organisasi untuk
melakukan spesialisasi.
# Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi yang harus
dipegang di dalam pengembangan organisasi.
# Mempunyai unsur-unsur organisasi yg lebih lengkap.
Unsur-unsur
organisasi modern adalah :
1.
Bentuk atau
Konfigurasi
2.
Struktur atau
Kerangka
3.
Jabatan-jabatan, dan
4.
Prinsip-prinsip serta
aturan-aturan permainan
Dasar
Pembentukan Organisasi
Manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat (homo
socius/social animal). Hal ini terjadi disebabkan manusia memiliki Naluri
atau Instinct (Cara2 bertindak dan beraksi secara biologis) dan manusia juga
memiliki kemampuan berpikir (berbagai perasaan dan bakat). Semuanya ini tidak
dapat berkembang secara otomatis melainkan harus dikembangkan.
Menurut
sifatnya kebutuhan manusia dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :
a)
Kebutuhan
Jasmaniah/Fisik (Pangan, Sandang, dan Papan)
b)
Kebutuhan
Rohaniah/Psikologis (Pengakuan, Kasih sayang, perhatian, kekuasaan, prestise,
kehormatan, rasa aman, dan mempertinggi kemampuan)
c)
Kebutuhan Sosial (Social
needs) (Kebutuhan utk bermasyarakat/kelompok, mendapatkan persahabatan,
kerjasama, rasa menjadi bagian dalam suatu kelompok, dan semangat/solidaritas
dalam kelompok)
·
Manusia membutuhkan
orang lain, karena, manusia memiliki keterbatasan untuk berpikir atau derajat
intelegensi (level of performance) dan keterbatasan fisik.
-Tentang
Teori Organisasi Modern
·
-Teori organisasi
modern memandang semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan
·
-Teori
Modern menekankan pada perpaduan dan perancangan, menyediakan pemenuhan suatu
kebutuhan yang menyeluruh
·
-Teori
modern memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep yang lebih maju bersifat tertutup
· -Teori modern menyebutkan
bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat kompleks, dinamis, multilevel,multidimensional, multivariabel, probabilistik.
Kerumitan
Organisasi Modern
Berbagai macam kerumitan yang dihadapi
oleh organisasi modern antara lain:
- Tujuan organisasi yang hendak semakin kompleks. Semakin kompleksnya tujuan yang hendak dicapai ini antara lain disebabkan oleh semakin kompleksnya kebutuhan manusia. Ciri khas daripada manusia modern ialah kemampuan dan cara berpikirnya yang rasional, dengan menggunakan akal, rasio atau logika.
- Organisasi bertambah besar. Besarnya suatu organisasi tidak semata-mata ditentukan oleh besarnya gedung atau bangunan tempat orang-orang melakukan kegiatan yang semakin kompleks. Untuk melakukan kegiatan yang demikian kompleks itu dibutuhkan tenaga kerja dan biaya yang besar.
- Jumlah anggota organisasi relatif cukup besar dengan latar belakang yang berbeda.
- Situasi yang selalu berubah-ubah sehingga tidak terkendali atau tidak dapat diawasi. Contoh: Keadaan sosial ekonomi dan sosial budaya.
- Perkembangan teknologi modern yang mengakibatkan cara kerja jadi semakin cepat.
Permasalah
yang terjadi saat ini:
·
Banyak organisasi
yang anggotanya hanya mementingkan popularitas, jabatan dan kekuasan saja.
·
Banyak organisasi
yang lebih mementingkan keberhasilah dari suatu produk, sehingga muncul sebutan
pemimpin dengan daya kendali imbalan atau hukuman (reward or punishment).
·
Ada juga organisasi
yang memiliki pemim[in yang masa bodoh. Sehingga timbul pertanyaan bagaimana
dengan para professional / karyawan lainnya?.
Sehingga:
·
Organisasi
perlu merancang kembali landasan filosofis manajemen. Manajemen tidak hanya
berkutat pada aspek efisiensi. Organisasi perlu mengeliminasi gejala-gejala
hierarki formal. Kekuasaan lebih baik mengalir dari bawah dan pemimpin muncul,
alih-alih ditunjuk.
·
Praktik
manajemen dalam organisasi moderen ini penuh dengan kebebasan. Organisasi
mengurangi ketakutan dan meningkatkan kepercayaan (trust). Ketidakpercayaan dan
ketakutan merupakan racun inovasi dan mesti dihindari. Dalam kondisi ini
organisasi perlu menemukan kembali cara mengontrol. Sistem pengendalian mesti
mendorong pengendalian dari dalam alih-alih memberi batasan-batasan dari luar,
larangan-larangan atau hukuman-hukuman.
·
Organisasi
perlu mendefinisikan kembali kepemimpinan. Pemimpin adalah arsitek sistem
sosial yang membuat inovasi dan kolaborasi terjadi. Keberagaman organisasi
diperluas. Sistem manajemen menghargai perbedaan pendapat, diversitas dan
divergensi, sama perlunya dengan menghargai kesatuan, konsensus, dan kohesi.
·
Tantangan
manajemen organisasi modern ini menuntut pula perumusan strategi secara
emergent. Formasi atau pembentukan strategi mencerminkan prinsip-prinsip
biologi (variety, selection, retention).
Manajemen 2.0 membawa impikasi pada perubahan desain organisasi menjadi lebih luwes; kekakuan struktur berkurang. Organisasi-organisasi besar memecah dirinya menjadi unit-unit organisasi yang lebih kecil agar organisasi dapat lebih beradaptasi dan inovatif. Kurangi kecenderungan menjaga status quo. Hal ini memfasilitasi inovasi dan perubahan. Penugasan dalam menetapkan tujuan organisasi disebarkan ke segala penjuru organisasi.
Manajemen 2.0 membawa impikasi pada perubahan desain organisasi menjadi lebih luwes; kekakuan struktur berkurang. Organisasi-organisasi besar memecah dirinya menjadi unit-unit organisasi yang lebih kecil agar organisasi dapat lebih beradaptasi dan inovatif. Kurangi kecenderungan menjaga status quo. Hal ini memfasilitasi inovasi dan perubahan. Penugasan dalam menetapkan tujuan organisasi disebarkan ke segala penjuru organisasi.
·
Organisasi
perlu mengembangkan pengukuran kinerja yang holistik, yang mengukur dan memberi
apresiasi pada kapabilitas manusia dan perekonomian kreatif. Sistem imbal jasa
dan kompensasi memungkinkan para eksekutif memfokuskan perhatian pada
penciptaan nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan.
·
Ciptakan
demokrasi informasi. Orang-orang dalam organisasi yang memiliki kesempatan
pertama untuk berinteraksi dengan konsumen diberikan wewenang untuk mengambil
keputusan berdasarkan data dan informasi yang tepat. Hal ini berkaitan dengan
pengembangan sistem manajemen yang meredistribusi kekuasaan kepada mereka yang
memiliki visi besar tentang organisasi dan memiliki integritas, serta tidak
takut “kehilangan” bila terjadi perubahan.
·
Praktik-praktik
di atas mengembangkan sistem manajemen yang memampukan para individu dalam
organisasi dan memicu eksperimen di unit-unit yang lebih kecil atau bahkan di
unit paling bawah dalam organisasi. Sumber daya dialokasikan berdasarkan ide,
inisiatif, dan bakat individu dalam organisasi alih-alih berbasis hierarki.
Pada situasi ini, terjadi depolitisasi proses pembuatan keputusan. Sistem
manajemennya memicu kreativitas.
·
Organisasi
moderen ini merupakan organisasi yang sistemnya memungkinkan kapabilitas
bereksplorasi dan belajar berada secara harmonis dengan kapabilitas pengambilan
keputusan yang berfokus pada efisiensi dan hierarki. “Manajemen masa depan
bukan manajemen hitam atau putih. Ia adalah manajemen hitam dan putih.”
·
Sistem
manajemen tersebut melahirkan dalam organisasi komunitas-komunitas yang
bertujuan mulia (communities of passion). Pendekatannya memampukan individu
berkontribusi lebih besar daripada sekedar untuk organisasinya. Organisasi
mengangkat nilai-nilai humanis.
·
Pemikiran
reflektif berkembang. Pembelajaran timbal balik (double-loop learning)
berkembang. Berkembang pula pemikiran berbasis sistem, pemecahan masalah secara
kreatif, dan pemikiran yang dipicu oleh nilai-nilai sosial.
*) Avanti Fontana, penulis buku Innovate We
Can!, fasilitator & coach untuk Inovasi, peneliti & fasilitator
pengajaran bidang inovasi, manajemen & strategi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, berpengalaman lebih dari 9 tahun sebagai pengamat &
analis praktik inovasi. Avanti dapat dihubungi melalui pos-el:
avantifontana[at]gmail[dot]com. Ia menerbitkan Blog Note tentang inovasi dan
coaching di alamat www.imedcoaching.com sejak tahun 2007.
Sumber:
Referensi: Wursanto, I. 2002. Dasar-dasar
Ilmu Organisasi. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
Citra Sintiarahma (11110619)